Selasa, 31 Januari 2017

Sudut Linux : Menejemen User


MANAJEMEN USER DAN PERIZINAN DIREKTORI/FILE
PADA LINUX


A. MANAJEMEN USER
1. Membuat User Baru
Untuk membuat sebuah user baru melalui command line(terminal) Linux, kita dapat menggunakan atau menjalan beberapa perintah antara lain useradd dan adduser. Perbedaan dari kedua perintah tersebut adalah ketika kita menggunakan useradd nama_user maka user yang baru akan terbentuk tanpa harus memasukkan password. Jika kita ingin memasukan password, maka harus mengetikkan perintah baru yaitu passwd nama_user.
Ketika kita memilih menggunakan adduser, maka nama user yang kita gunakan harus menggunakan huruf kecil. Jika ingin memadukan nama user dari huruf besar, huruf kecil dan angka, maka perintah yang dituliskan harus beri tambahan –force-badname. Perintah adduser akan otomatis meminta password untuk user tersebut dan beberapa data seperti nama, nomor hp dan lain lain.
Sebagai contoh, perhatikan screenshoot dibawah ini:


 
Dalam screenshoot tersebut terdapat user yang bernama Dwi ingin membuat user baru dengan menggunakan perintah adduser. Nama yang diinginkan adalah kombinasi dari huruf besar, huruf kecil dan angka yaitu userL2001500112. Sehingga perintah yang dibuat seperti diatas.
2. Mengubah Password
Perintah untuk mengubah password adalah:
        “$passwd”
    Misalkan user bernama dwi ingin mengubah passwornya, maka dwi atau system administrator yang bersangkutan dapat mengubah passowordnya dengan mengetikkan perintah “$passwd dwi”. Setelah itu terminal akan memberikan perintah untuk memasukkan password UNIX yang baru.


B. PERMISSION DIREKTORI/FILE PADA LINUX
Setiap file dan direktori pada linux memiliki hak akses yang dapat ditentukan.Hak akses yang dapat ditentukan adalah :
1. Read (r=4)
2. Write (w=2)
3. Execute (x=1)
Kita dapat menentukan hak akses setiap direktori dan file sesuai dengan yang kita inginkan dengan menggunakan perintah “$chmod”. Untuk melihat informasi yang dimiliki file atau sebuah direktori, kita dapat menggukan perintah “$ls –l”. 
Berdasarkan tampilan yang dimunculkan oleh perintah “$ls –l”, bagian kolom pertama akan terbagi dalam 10 sub kolom. Sub kolom 1 menyatakan tipe file, - adalah file, d adalah direktori, 1 adalah link atau shortcut ke file/direktori. Sub kolom 2,3,4 mewakili hak akses rwx untuk pemilik file/direktori. Sub kolom 5,6,7 mewakili hak akses untuk grup atau kelompok pemilik file/direktori. Sub kolom 8,9,10 mewakili hak akses untuk semua orang (everyone) selain pengguna dan grup. Pemilik dari file atau direktori dilihat pada kolom tiga dan group dilihat pada kolom empat.



Sebagai contoh, kita akan membuat sebuah file dengan nama “latihan” menggunakan perintah “$touch latihan”. Perhatikan screen shoot dibawah ini. Ketika file telah dibuat, ketikkan perintah “$chmod 666 latihan” seperti yang terdapat pada screenshoot.

Setelah itu, ketikkan “$ls –l” untuk melihat informasi dari file latihan yang telah kita buat. Disana terlihat hak akses untuk file latihan adala –rw-rw-rw- yang berarti Latihan merupakan file, bukan direktori. Kemudian file latihan tersebut dapat dibaca dan ditulis namun tidak bisa di eksekusi oleh user, grup dan oranglain.

Hak akses juga dapat ditambahkan dan dihilangkan, selain dapat diubah seperti cara sebelumnya. Untuk melakukan perubahan hak akses, dapat menggunakan operand +x , +w, +r dan –x, -w, -r. Bisa dicoba sendiri, latihan ditambahkan hak akses read dengan perintah ~$ chmod +r latihan.txt. Perintah +operand atau –operand pada chmod akan mengubah hak akses sesuai dengan default set.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar